Facebook Bantu UMKM Bandung

Pemerintah Kota Bandung menggandeng Facebook untuk menyediakan platform bisnis berupa halaman khusus produk warga Bandung. Tujuannya, untuk mengakselerasi pertumbuhan dan meningkatkan kinerja Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) produksi Bandung.

Hal itu dikukuhkan dengan ditandatanganinya piagam kerja sama antara Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil bersama Head Of Economic Growth Initiatives APAC Facebook, Clair Deevy di Bandung.

Ridwan Kamil mengatakan, ini ketiga kalinya Facebook datang ke Bandung karena jumlah UMKM di sini banyak, serta antusias yang tinggi. “Kita harapkan dari kerja sama ini menjadi instrumen untuk meningkatkan pasar UMKM Bandung,” katanya dikutip dari Bisnis Indonesia, Kamis (1/9/2016).

Untuk tampil di halaman Facebook, UMKM harus mengikuti beberapa syarat, misalnya lulus sertifikasi, pelatihan dari UMKM, pastikan bukan barang abal-abal, bukan barang yang melanggar etika, dan barang berkualitas.

“Ada sekitar 150 UMKM di Kota Bandung yang ter-register di Facebook. Kita percaya diri bahwa kelompok yang bergabung di Facebook, cara marketing-nya sudah standar modern dan etika bisnis juga harus dijaga,” tutur dia.

Untuk menambahkan rasa percaya diri, lanjut Ridwan, orang Bandung harus menguasai bahasa asing, salah satunya adalah bahasa Inggris. Menurutnya, modal utama berbisnis adalah komunikasi, maka pelaku UMKM harus menguasai bahasa internasional.

Head Of Economic Growth Initiatives APAC Facebook, Clair Deevy mengakui di Indonesia memiliki pengguna Facebook sekitar 88 juta. Dengan di launching-nya bisnis dalam Facebook ini diharapkan akan berdampak menjadi luar biasa.

“Dengan jumlah pengguna yang banyak jika berdagang di iklan Facebook, maka dagangan produk Kota Bandung khususnya, pasti cepat laku dan terus dipasarkan,” katanya.

Dia menjelaskan, bentuk kerja sama ini akan membantu pelaku bisnis di Bandung untuk mengakses dan mengatur halaman bisnis di Facebook.

“Satu halaman bisnis Little Bandung, kedua halaman bisnis dari pelaku UMKM. Agar jangan asal upload, harus yang berkualitas, marketing-nya harus bagus dengan cara marketing modern sehingga tidak terkesan asal-asalan,” ujarnya.

Interaksi

Ridwan Kamil menambahkan secara kultur, orang Bandung hobi bersosialisasi dan berkoneksi. Hal itu ditunjukkan dari Indeks kebahagiaan warga Bandung yang tertinggi di Indonesia mencapai 70,6%.

“Kita warga bahagia yang membuat bahagia itu keharmonisan keluarga dan interaksi sosial. Saya yakin dengan kerja sama ini, kesejahteraan ekonomi Kota Bandung, khususnya UMKM bisa maju,” harapnya.

Kota Bandung, tutur Ridwan, adalah kelompok yang sedang bertransisi menuju digital ekonomi. Oleh karena itu, sebagai warga yang kreatif harus pintar meningkatkan ekonominya.

“ke depannya, proses transaksi itu tidak harus datang ke toko untuk membeli, tetapi cukup bertransaksi melalui fasilitas digital,” tutupnya.
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post